Rabu, 21 Juni 2023 – 01:57 WIB
JAKARTA – Masalah sampah adalah salah satu isu lingkungan yang signifikan di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, volume timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton, menurun cukup signifikan sebesar 37,52% dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton.
United Nations Environment Programme (UNEP) menyatakan jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem perairan dapat meningkat hampir tiga kali lipat. Dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada 2016 menjadi 23-37 juta ton per tahun pada 2040 tanpa upaya konkrit dan kolaborasi multisektor untuk mengentaskannya. Scroll lebih lanjut ya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) menginisiasi Festival Peduli Sampah Nasional (FPSN) diadakan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan sampah. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola sampah dengan bijak.
Baca Juga :
Ganjar Kenalkan Aplikasi Jeknyong Buat Kelola Sampah ke Putri Lingkungan Hidup dan Anak Muda Bali
FPSN melibatkan berbagai aktivitas dan program yang didedikasikan untuk mempromosikan budaya peduli sampah dan membangun kesadaran akan dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kolaborasi multisektor dalam menekan permasalahan sampah plastik di Indonesia. Menanggulangi masalah sampah memerlukan kerja sama dari individu, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan.
Maka KLHK menyambut baik dukungan perusahaan swasta dan kolaborasi multisektor yang terjalin dalam mendukung terselenggaranya pelaksanaan FPSN yang ketiga tahun ini.
Halaman Selanjutnya
“Festival Peduli Sampah Nasional 2023 diharapkan dapat menjadi forum bersama dalam memberikan solusi nyata dalam menuntaskan persoalan sampah di Indonesia, terutama sampah plastik, serta mendorong pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target nasional penurunan emisi gas rumah kaca yang akan menjadi babak baru menuju Zero Waste, Zero Emission,” kata Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK dalam keterangan tertulisnya.