Kamis, 20 Juli 2023 – 12:27 WIB
Pyongyang – Tentara Amerika Serikat (AS), Travis King diyakini berada dalam tahanan Korea Utara, pada Rabu, 20 Juli 2023, setelah melintasi perbatasan dalam perjalanan wisata ke Area Keamanan Bersama di Zona Demiliterisasi.
Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipimpin AS mengatakan sedang bekerja dengan militer Pyongyang untuk menyelesaikan insiden ini. Namun, Pyongyang dan Washington, berada di titik terendah dalam beberapa tahun, yang membuat komunikasi keduanya menjadi lebih sulit.
“Prajurit kelas dua Travis King sedang dalam tur di DMZ di desa gencatan senjata Panmunjom. Dia berteriak “ha ha ha”, menurut seorang saksi mata, kemudian dia lari dan melintasi perbatasan ke Korea Utara dengan sengaja dan tanpa izin”, kata pejabat AS, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 20 Juli 2023.
Sebagian besar perbatasan antara kedua Korea dijaga ketat. Namun di Panmunjom, yang dikenal sebagai Area Keamanan Bersama, perbatasan hanya ditandai oleh pembatas beton yang rendah dan relatif mudah untuk dilintasi, meskipun ada tentara di kedua sisi.
Tentara di kedua belah pihak belum dipersenjatai sejak kesepakatan pada 2018 dan Korea Utara telah secara signifikan mengurangi kehadirannya di JSA sejak pandemi COVID-19.
Meski begitu, di bawah protokol gencatan senjata, personel Korea Selatan atau AS tidak dapat melintasi perbatasan untuk mengambil tentara AS itu, karena keberadaannya sekarang diyakini berada dalam tahanan Korea Utara.
Halaman Selanjutnya
Laporan polisi dan media mengatakan King telah berulang kali berurusan dengan hukum selama berada di Selatan, sekutu utama keamanan AS yang menampung sekitar 27.000 tentara AS. Dia dibebaskan pada 10 Juli dari tugas dua bulan di penjara atas tuduhan penyerangan.