Sabtu, 15 Juli 2023 – 00:04 WIB
Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Dimana angka pertumbuhan yang dijanjikan hingga 7 %, tidak bisa diwujudkan.
Kata AHY, Jokowi menjanjikan pertumbuhan ekonomi berada di angka 7 sampai 8 %. Namun yang terjadi hanya stagnan di angka 5 %. Bahkan, pertumbuhan ekonomi sempat anjlok saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi menurun jauh d bawah yang dijanjikan 7 % hingga 8 %, pertumbuhan ekonomi stagnan di angka 5 % bahkan sempat anjlok ketika diterjang pandemi COVID-19. Akibatnya penghasilan dunia usaha dan kesejahteraan rakyat terpukul, daya beli golongan menengah ke bawah juga menurun,” jelas AHY dalam pidato politiknya, Jumat, 14 Juli 2023.
Baca Juga :
Soroti Fasilitas Pendidikan, AHY Ingin Program BOS hingga Beasiswa LPDP era SBY Dihidupkan Kembali
Tak hanya soal ekonomi. AHY juga menyebut angka kemiskinan dan pengangguran meningkat di saat ekonomi tumbuh rendah. Akibatnya, utang negara melambung tinggi, baik utang pemerintah maupun BUMN.
“Ada yang berdalih lambatnya pertumbuhan ekonomi karena pandemi COVID-19. Argumentasi seperti ini saya nilai hanya separuh benar. Faktanya sebelum pandemi datang, ekonomi kita juga sudah mengalami permasalahan, sehingga mesti ada sebab dan faktor yang lain di luar pandemi,” jelasnya.
Dikatakan AHY, angka pertumbuhan ekonomi turun salah satunya karena dipengaruhi pemerintah yang salah mengambil langkah dan kebijakan pembangunan. Saat ekonomi sulit, pemerintah justru melakukan pembangunan besar-besaran yang dinilai tidak pro terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Kami berpendapat, pemerintah tidak sensitif, pemerintah juga kurang berpihak kepada 100 juta lebih rakyat kita yang sedang mengalami kesulitan hidup yang serius. Menurut kami sikap kebijakan dan tindakan pemerintah seperti ini yang perlu diubah dan diperhatikan,” papar AHY.