Rabu, 5 Juli 2023 – 18:32 WIB
Jakarta – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) melaporkan bahwa secara keseluruhan, potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia mencapai sekitar 3.700 gigawatt (GW).
Baca Juga :
Ekonomian RI 2023 Diproyeksi Tumbuh 4,8 Persen, S&P Tahan Peringkat BBB Outlook Stabil
Ketua Umum METI, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, potensi ini berasal dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, dan juga laut.
“Potensi Photovoltaic Solar kita ada 3.295 GW, geothermal 24 GW, hidro power 95 GW, angin 155 MW, bioenergi 57 GW dan gelombang laut atau arus laut 60 GW,” kata Wiluyo di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juli 2023.
Meski demikian, Wiluyo mengaku amat menyayangkan bahwa dari besarnya total potensi EBT di Tanah Air tersebut, yang baru bisa dimanfaatkan hanya sekitar 4 persen saja.
Karenanya, dia pun menegaskan bahwa Indonesia sangat perlu membuat terobosan atau langkah berani dan konsisten. Untuk segera menggantikan penggunaan energi fosil seperti batu bara maupun BBM dengan energi hijau.
Apalagi, lanjut Wiluyo, Pemerintah Indonesia sendiri telah membuat peta jalan (roadmap), untuk melakukan percepatan penggunaan energi ramah lingkungan. Salah satunya yakni bahwa pada tahun 2030, Indonesia berkomitmen untuk mempensiunkan dini sejumlah pembangkit listrik dari fosil batu bara.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Pemerintah juga akan menggencarkan pembangunan pembangkit renewable energi, yang memiliki skala besar berbasis hidro, panas bumi, dan lain sebagainya. Hal itu seiring komitmen pemerintah dalam menjalankan program Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).