Parlemen Jepang Setujui RUU Peningkatan Pemahaman Soal LGBTQ+

Parlemen Jepang Setujui RUU Peningkatan Pemahaman Soal LGBTQ+

Jumat, 23 Juni 2023 – 15:03 WIB

Tokyo – Majelis rendah parlemen Jepang, menyetujui RUU kontroversial untuk meningkatkan pemahaman tentang komunitas LGBTQ+ di negara tersebut. Didukung oleh dua partai yang berkuasa dan dua partai oposisi, RUU tersebut sekarang masuk ke majelis tinggi yang didominasi oleh aliansi yang dipimpin oleh Partai Demokrat Liberal (LDF) Perdana Menteri Fumio Kishida. 

Baca Juga :


Presiden Ukraina Teken RUU Larangan Impor Buku Dari Rusia, Belarus

Secara luas, RUU itu diharapkan untuk menjadi undang-undang pada akhir sesi parlemen yang sedang berlangsung. RUU tersebut juga bertujuan untuk melarang diskriminasi terhadap seseorang berdasarkan orientasi seksual. 

Meski demikian, ada aspek kontroversial dari RUU tersebut yang mengatakan semua warga negara dapat hidup dengan ketenangan pikiran, yang dikecam karena membuat pernyataan secara ambigu. 

Baca Juga :


Kaisar Jepang Kunjungi Candi Borobudur, Ganjar Jajaki Peluang Kerjasama

Melansir dari Independent, Jumat, 23 Juni 2023, RUU tersebut, bagaimanapun, mengakui kebutuhan untuk menyebarkan lebih banyak kesadaran tentang keragaman orientasi seksual karena pemahaman itu dianggap belum cukup. 

Baca Juga :


Kaisar Jepang Kaget Lihat Sabo Buatan Tahun 1958 Masih Berfungsi di Merapi

RUU tersebut mengemukakan tentang Jepang, yang menghadapi tekanan politik yang kuat, karena Jepang adalah satu-satunya negara G7 yang tidak memiliki kerangka hukum yang mengakui pernikahan sesama jenis atau persatuan sipil. 

Aktivis LGBTQ+ juga telah meningkatkan upaya mereka untuk mencapai undang-undang anti-diskriminasi sejak seorang mantan pembantu Kishida mengatakan pada bulan Februari lalu, bahwa dia tidak ingin hidup berdampingan dengan orang-orang LGBT+ dan warga negaranya akan meninggalkan Jepang jika pernikahan sesama jenis diizinkan. 

Halaman Selanjutnya

Versi terakhir dari RUU yang disahkan itu menyatakan bahwa diskriminasi tidak dapat diterima, tetapi tidak jelas apa larangan diskriminasi tersebut karena beberapa anggota parlemen partai yang berkuasa menentang hak-hak transgender. Beberapa anggota partai mengatakan lebih banyak pembangunan konsensus diperlukan sebelum langkah-langkah anti-diskriminasi diperkenalkan. 

img_title



Source link

author

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *