Benarkah Klinik Bayi Tabung Menyediakan Film Porno? Ini Jawaban Ketua POGI

Benarkah Klinik Bayi Tabung Menyediakan Film Porno? Ini Jawaban Ketua POGI

Minggu, 30 Juli 2023 – 02:31 WIB

JAKARTA – Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) menjadi solusi bagi pasangan yang tak kunjung memiliki momongan, namun sangat menginginkan kehadiran buah hati. Dalam kondisi tersebut, biasanya pasangan akan mulai mencari klinik terbaik untuk mengikuti program fertilitas atau bayi tabung. 

Baca Juga :


Holding RS BUMN ‘Pede’ BIH Bakal Dorong Perekonomian Lokal di Bali

Nah, dalam pelaksanaannya, pasangan, khususnya si pria akan diminta untuk mengeluarkan sperma di rumah sakit. Dari situ lah banyak muncul anggapan bahwa rumah sakit atau klinik-klinik bayi tabung menyediakan film porno untuk merangsang pria mengeluarkan spermanya. Benarkah demikian? Yuk, scroll untuk mengetahui jawabannya. 

Ketua Terpilih Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, menepis rumor tersebut. Menurutnya, rumah sakit memang menyediakan mens room atau fantasy room agar pria dapat mengeluarkan spermanya, tapi mereka tidak menyediakan film porno. 

Baca Juga :


Gak Akur sama Mertua? Ini Dia Cara Mengatasinya

“Oh enggak (film porno).  Di mens room bukan hanya di bayi tabung, saat pemeriksaan sperma, suami harus keluarkan di rumah sakit atau di klinik, supaya yakin bahwa yang masuk kamar itu tuan A, yang ngeluarin sperma tuan A. Kalau bawa dari rumah, sperma siapa yang dia bawa,” kata dia ditemui saat soft opening klinik fertilitas terbaru di Jakarta, Smart Fertility Clinic di Primaya Evasari Hospital, baru-baru ini. 

Baca Juga :


Punya Dua Penis Sejak Lahir, Pria Ini Menderita saat Ejakulasi: Seperti Mau Meledak

“Makanya ada ruangan khusus, ada mens room atau fantasy room,” sambungnya. 

Lebih lanjut, Tokoh Fertilitas dan Bayi Tabung Indonesia sekaligus Founder dari Smart IVF itu menjelaskan, klinik atau rumah sakit tidak menyediakan hal-hal seperti itu karena sangat berbahaya. Terlebih, hal itu bisa berbenturan dengan UU ITE dan pornografi. 

Halaman Selanjutnya

“Zaman dulu belum ada peraturan. Sediakan film itu (porno), tiap minggu hilang dibawa pasiennya, kalau nggak cleaning service. Kalau ada UU ITE, kita nggak pernah ngadain,” tukasnya. 



Source link

author

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *