Jumat, 7 Juli 2023 – 05:05 WIB
Gunung Kidul – Tradisi mbrandu diduga menjadi sarana penyebaran penyakit antraks di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul.
Berdasarkan hasil tes serologi yang dilakukan pada 143 orang, terdapat 87 orang yang positif terpapar antraks. Banyaknya warga yang terpapar tersebut rupanya karena tradisi yang disebut dengan mbrandu.
Petugas medis beraktivitas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/1/2020). RSUP Dr. Sardjito menyediakan ruangan isolasi untuk penanganan penyakit menular seperti antraks sebagai upaya pencegahan
- ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Baca Juga :
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Retno Widyastuti menjelaskan, tradisi ini yang menyebabkan Gunungkidul sering terjangkit antraks. “Iya itu adalah salah satu hal bikin kita tidak berhenti-berhenti ada antraks itu,” ujar Retno Widyastuti
Tradisi mbrandu yakni kegiatan membeli sapi mati atau sakit secara iuran bersama-sama yang dimaksudkan untuk meringankan kerugian pemilik ternak.
Lalu daging sapi tersebut dibagikan kepada warga yang melakukan iuran. Biasanya harga per paket daging akan dijual murah untuk membantu warga yang tidak mampu.
Halaman Selanjutnya
“Satu paketnya itu dijual Rp 45 ribu. Uangnya dikumpulkan dikasihkan yang kesusahan, jadi itu tujuannya apik. Pas saya di sana bilang kalau mau mbrandu ya mbrandu barang sehat gitu, barang bermutu, jadi tidak membahayakan manusia,” tutur Retno