VIVA Lifestyle – Membuat wanita orgasme saat bercinta bisa dibilang gampang-gampang susah. Mereka bisa saja menunjukkan wajah puas setelah menyelesaikan ‘pertarungan di atas ranjang’ bersama Anda, namun belum tentu mereka benar-benar merasa puas.
Memang, butuh waktu lama bagi seorang wanita untuk bisa orgasme. Dalam sebuah penelitian yang diteribitkan oleh Journal of Sexual Medicine pada 2019 lalu, menyebutkan, butuh waktu 13,41 menit bagi wanita untuk bisa orgasme. Benarkah? Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Orgasme sendiri dinilai sangat penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan seks tiap pasangan. Nah, ada trik yang bisa dilakukan untuk tetap bisa menikmati kehidupan seks yang menarik meski tanpa orgasme, yakni dengan menggunakan metode Karezza. Apa itu?
Singkatnya, metode Karezza melibatkan banyak tindakan seperti memijat, membelai, dan keintiman fisik yakni menyentuh pasangan Anda di mana pun dengan cara yang mereka inginkan untuk disentuh dan melibatkan semua indera Anda, demikian seperti dikuti dari laman Metro.
Seksolog dari platform kesehatan seksual di Inggris, She Spot, Alice Child mengungkap bahwa metode ini sangat bermanfaat ketika di atas ranjang. Menurutnya, mengubah kebiasaan seksual, dapat diprediksi, dan berpusat pada orgasme membantu pasangan tetap terhubung, serta meningkatkan sensitivitas dan gairah.
“Metode karezza adalah tentang menghilangkan tujuan oragsme. Ini berfokus pada menikmati perjalanan tapi bukan tujuan yang telah ditentukan,” katanya.
Namun, bukan berarti orgasme tidak penting. Lagi pula, orgasme saat ini menjadi masalah besar bagi wanita di mana hanya 65 persen wanita yang bisa mengalami orgasme. Oleh karena itu, Anda dapat menganggap metode Karezza sebagai suplemen untuk kehidupan seks Anda.
Alice berkata, kebiasaan seksual terbesar adalah terpaku pada orgasme. Apakah itu akan terjadi, apakah ini terjadi terlalu cepat atau terlalu lambat atau tidak sama sekali. Metode ini dapat membuat pasangan tetap fokus untuk menikmati sensasi dan pengalaman saat bercinta.
Dia menambahkan, banyak orang berjuang untuk tetap fokus saat berhubungan seks karena pikiran yang sibuk dengan bagaimana cara mencapai orgasme. Berfokus pada panca indera dan apa yang dapat dirasakan, dicium, dicicipi, disentuh, dan didengar oleh tubuh membantu orang tetap hadir dalam pengalaman hidup.
”Ketika kita berpikir lebih sedikit, kita bisa merasakan lebih banyak. Akibatnya aktivitas seperti permainan sensasi meningkatkan sensitivitas dan mengarah pada pengalaman orgasme yang kuat sambil mempertahankan perasaan koneksi yang dalam,” jelasnya.
Alice mengungkap, memperlambat dan memerhatikan di mana pikiran Anda berada, dan dengan sadar membawanya kembali ke hal-hal seperti sentuhan, deru napas, gerakan, dan panca indera, benar-benar dapat membantu Anda merasa membumi dan terhubung dengan pasangan.
Alice menekankan, menghapus tujuan orgasme dapat menghilangkan tekanan di antara kedua belah pihak, dan malah memungkinkan Anda untuk ingin tahu tentang kemungkinan baru.
Bagaimanapun, pengalaman orgasme bisa datang dari seluruh tubuh. Seluruh tubuh adalah zona sensitif jika saja kita memperlambat dan memerhatikan. Zona sensitif yang mungkin tidak Anda ketahui termasuk perineum (antara anus dan vagina atau anus dan skrotum), pusar, leher, punggung bawah, telinga, tangan dan ujung jari dan paha bagian dalam. Termasuk kulit kepala, di belakang lutut, pergelangan kaki, ketiak, dan pergelangan tangan bagian dalam.
“Merangsang sebanyak yang Anda bisa dengan tangan, mulut, dan tubuh untuk memberi diri Anda dan pasangan, pengalaman seksual terbaik. Anda dapat menambahkan penetrasi atau stimulasi klitoris dan penis ke dalamnya, jika Anda memutuskan untuk menyelesaikannya dengan orgasme,” sarannya.
Halaman Selanjutnya
Namun, bukan berarti orgasme tidak penting. Lagi pula, orgasme saat ini menjadi masalah besar bagi wanita di mana hanya 65 persen wanita yang bisa mengalami orgasme. Oleh karena itu, Anda dapat menganggap metode Karezza sebagai suplemen untuk kehidupan seks Anda.