Sabtu, 29 Juli 2023 – 10:01 WIB
Jakarta – Kepala Unit Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polri AKBP Aris Wibowo mengatakan bahwa kepolisian Indonesia bekerja sama dengan Interpol dalam menghadapi kasus TPPO.
Baca Juga :
Panji Gumilang: IMB Galangan Kapal Al Zaytun Diurus sejak 2021, Tinggal Tanda Tangan Bupati
“Ada NCB (National Central Bureau/Biro Pusat Nasional) Interpol yang bisa berkomunikasi untuk membantu dalam upaya penegakan hukum atau penangkapan tersangka,” kata Aris Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.
Aris mengatakan hal tersebut dalam acara arahan pers TPPO yang diadakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dalam rangka memperingati Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia (World Day against Trafficking in Persons) yang jatuh pada 30 Juli.
Baca Juga :
Irjen Syahar: Propam Segera Gelar Sidang Etik 2 Anggota Polri terkait Kasus Bripda Ignatius
Aris mengatakan, ada 722 Laporan Polisi (LP) yang masuk ke Unit TPPO dalam periode 5 Juni-27 Juli 2023, dan ada 865 tersangka dengan jumlah paling banyak berasal dari Jawa Barat dengan jumlah 107 tersangka.
“Dengan bantuan kepolisian Malaysia, kita berhasil menangkap enam orang DPO (Daftar Pencarian Orang) yang lari ke Malaysia,” kata Aris.
Halaman Selanjutnya
Aris melanjutkan, LP yang masuk ke Unit TPPO terbanyak dari wilayah Jawa Barat sebanyak 35 LP. Jumlah korban TPPO sebanyak 2.195 orang, dengan korban terbanyak dari Kalimantan Utara sejumlah 233 korban.