Kamis, 27 Juli 2023 – 11:00 WIB
VIVA – Berdoa mengirimkan Al-Fatihah kepada orang yang sudah meninggal umumnya dilakukan oleh umat Islam. Selain itu, ada budaya masyarakat yaitu tahlilan yang salah satunya mengirimkan surat Al Fatihah secara bersama-sama kepada orang yang sudah meninggal dunia.
Sontak saja, publik pun penasaran dengan hukum Islam mengenai kebiasaan mengirimkan surat Al-Fatihah kepada orang yang sudah meninggal dunia. Kemudian, Ustaz Syafiq Basalamah pun menjawab terkait hal tersebut.
Bacaan Al-Fatihah yang dikirimkan supaya pahala yang seharusnya diberikan kepada si pembaca dihadiahkan kepada orang yang sudah meninggal. Terkait hukumnya, Ustaz Syafiq Basalamah mengatakan bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama.
“Ini permasalahan yang diperselisihkan para ulama. Sebagian ulama mengatakan bacaan itu sampai, sebagaimana sedekah sampai. Tapi ada sebagian ulama lain mengatakan tidak sampai,” ungkap Ustaz Syafiq Riza Basalamah dilansir dari tvOnenews.com.
Dia menyarankan kepada kaum muslimin untuk yang penasaran dengan hal itu untuk melihat dan mencontoh perbuatan Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, ada beberapa riwayat Nabi yang juga mendoakan orang yang sudah meninggal dunia.
“Kalau kita menilik bagaimana Rasulullah SAW, Beliau mendoakan saja. Sama seperti saat salat jenazah. Takbir pertama kita baca al-Fatihah dan bacaan itu tidak kita kirimkan kepada yang meninggal dunia,” paparnya.
Halaman Selanjutnya
“Takbir kedua kita shalawat untuk Nabi, itu pun tidak kita kirimkan kepada yang meninggal dunia, hanya membacanya. Takbir yang ketiga di sini berisikan doa,” jelas Ustaz Syafiq Riza Basalamah.