Selasa, 25 Juli 2023 – 15:40 WIB
JAKARTA – Menjaga pola asupan merupakan salah satu hal utama yang perlu dilakukan oleh diabetisi (penderita diabetes). Peningkatan atau penurunan kadar gula darah secara drastis bisa saja mengancam jiwa jika tidak mendapatkan penanganan segera.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait penyakit silent killer ini. Serta bagi para diabetisi, penting untuk mengetahui cara mencukupi nutrisi harian tapa takut terjadi peningkatan dan penurunan kadar gula drastis. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Para diabetisi harus mendapatkan nutrisi lewat pola makan yang seimbang setiap hari, salah satunya adalah dengan mengonsumsi suplemen dengan nutrisi yang seimbang, memiliki serat yang cukup, vitamin dan mineral yang lengkap, rendah atrium, serta tidak mengandung kolesterol.
“Diabetes merupakan penyakit yang akrab kita dengar, padahal sebenarnya merupakan silent killer yang berbahaya. Diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun 2, dapat menyebabkan berbagai komplikasi yaitu penyakit radiovasukular, stroke, penyakit syaraf (neuropati), penyakit ginjal (nefropati), dan penyakit mata (retinopati),” ujar dr. Marini Siregar, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dalam media briefing bersama Fahrenheit, di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu 25 Juli 2023.
Terdapat dua jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh yang dihubungkan dengan proses autoimun serta sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh dapat menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin dapat tidak digunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.
“Untuk itu, masyarakat perlu mengenal gejala-gejala diabetes agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa gejala yang mudah dikenali seperti rasa haus dan lapar yang berlebih, sering buang air kecil, penurunan berat badan secara tiba-tiba, lemah badan, cepat lelah, penglihatan mulai kabur, luka sembuh secara lambat, gatal-gatal pada kulit,” jelas dr. Marini.
Halaman Selanjutnya
Oleh sebab itu, mereka yang sudah memiliki faktor risiko, perlu lebih memperhatikan apakah gejala-gejala tersebut sudah mulai dirasakan oleh tubuh.