Utang Luar Negeri RI Mei 2023 Turun Jadi US$398,3 Miliar, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri RI Mei 2023 Turun Jadi US$398,3 Miliar, Ini Penyebabnya

Senin, 17 Juli 2023 – 10:53 WIB

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2023 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN Indonesia pada Mei 2023 sebesar US$398,3 miliar.

Baca Juga :


Cerita Hotman Paris Pernah Ingin Bunuh Diri, Ini Penyebabnya

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, posisi ULN akhir Mei 2023 yang sebesar US$398,3 miliar itu turun dibandingkan dengan posisi ULN akhir April 2023 sebesar US$403,0 miliar.

“Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,7 persen year on year (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,3 persen yoy. Kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta,” kata Erwin dalam keterangan Senin, 17 Juli 2023.

Baca Juga :


Viral Pedagang Naikkan Harga hingga Tolak Pembayaran QRIS, Ini Kata Bank Indonesia

Sedangkan, untuk ULN Pemerintah pada akhir Mei 2023 sebesar US$192,6 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$194,1 miliar. Angka itu secara tahunan tumbuh 2,3 persen yoy.

Baca Juga :


Survei BI Ungkap Geliat Dunia Usaha Meningkat pada Kuartal II-2023

“Penurunan posisi ULN pemerintah disebabkan oleh pembayaran neto pinjaman luar negeri dan beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo,” ujarnya.

Erwin menuturkan, untuk ULN swasta tercatat sebesar US$196,5 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar US$199,5 miliar. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 5,8 persen yoy, lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 4,6 persen yoy.

Halaman Selanjutnya

“Kontraksi ULN swasta ini dikontribusikan oleh semakin turunnya ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (non financial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi 5,3 persen yoy dan 7,6 persen yoy, dibandingkan dengan kontraksi 4,8 persen yoy dan 3,9 persen yoy pada bulan lalu,” jelasnya.

img_title



Source link

author

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *