Sabtu, 15 Juli 2023 – 00:14 WIB
Yogyakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, di Gedung Utama Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lantai 10, Yogyakarta. Pertemuan dua tokoh ini dilakukan secara tertutup.
Usai berbincang selama lebih kurang satu jam, Prabowo ditemani Haedar kemudian turun ke lantai 9 dan menengok Laboratorium Cirnov milik UAD. Di laboratorium itu, UAD mengembangkan rudal panggul anti pesawat terbang.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengatakan tidak ada pembicaraan politik karena pertemuan itu dilakukan di lembaga pendidikan. Prabowo menyebutkan, jika Muhammadiyah merupakan organisasi yang punya pengaruh besar di Indonesia. “Ini lembaga pendidikan. Jangan bicara politik praktis,” kata Prabowo.
Baca Juga :
Haedar Nashir dan Prabowo Subianto Tak Bahas Politik, Bicara Rudal Buatan UAD Hingga Konstitusi
Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai Muhammadiyah punya andil besar dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Prabowo pun ingin menjalin kerja sama dengan Muhammadiyah.
Baca Juga :
Soroti Fasilitas Pendidikan, AHY Ingin Program BOS hingga Beasiswa LPDP era SBY Dihidupkan Kembali
“Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, ratusan universitas, ratusan rumah sakit. Ini saya kira dari Kementerian Pertahanan merasa sangat berkepentingan untuk menjalin kerja sama erat,” kata Prabowo.
Prabowo membeberkan, Kementerian Pertahanan meminta dukungan dari perguruan tinggi dan universitas Muhammadiyah untuk memajukan industri pertahanan. Selain itu, ada pula peluang bagi para intelektual Muhammadiyah menjadi konsultan di Kementerian Pertahanan.
Halaman Selanjutnya
“Kami di Kementerian Pertahanan ini kita minta bantuan dukungan kalau ada cendekiawan ahli, ahli teknologi dari kalangan universitas Muhammadiyah bisa menjadi konsultan. Bisa menjadi tenaga ahli. Ini baru cari (bentuk) kerjasamanya,” ujar Prabowo.