Senin, 3 Juli 2023 – 12:38 WIB
JAKARTA – Kasus rabies belakangan ini kembali menjadi sorotan. Berdasarkan data catatan Kementerian Kesehatan hingga April 2023 sudah ada 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies. 22.211 kasus gigitan yang sudah mendapatkan vaksin anti rabies dan 11 kasus kematian di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan seorang anak berusia 7 tahun meninggal dunia usai dirawat intensif di RSUD So’e. Scroll lebih lanjut.
Anak berusia 7 tahun itu meningggal dunia setelah digigit anjing rabies saat sedang berlibur di rumah kakek dan neneknya di Desa Oelet Kecamatan Amanuban Timur. Menurut laporan, anjing rabies itu menggigit paha sebelah kiri bagian luar korban dan menyebabkan luka yang cukup dalam
Lantas bagaimana kasus penularan rabies bisa terjadi? Spesialis Penyakit Dalam, dr. Robert Sinto, Sp.PD-KPTI menjelaskan bahwa kasus penularan rabies bisa terjadi bukan hanya akibat gigitan hewan yang tertular rabies saja.
“Bukan hanya gigitan saja tapi cakaran, jilatan pada tubuh yang ada luka itu bisa menjadi penularan rabies. mukosa lendir, bisa jadi potensi sarana penularan virus rabies,” kata dia dalam program Hidup Sehat TvOne, Senin 3 Juli 2023.
Lebih lanjut, Robert juga menjelaskan bahwa virus rabies tidak hanya sebatas pada anjing dan kucing saja. Melainkan juga pada kera dan kelelawar.
Halaman Selanjutnya
“Tapi 95 persen sampai 99 persen gigitan anjing,” ujarnya.