Banyak Anak Muda Tak Peduli Pancasila, Pegiat Spritual: Banyak Tantangan Dahsyatnya

Banyak Anak Muda Tak Peduli Pancasila, Pegiat Spritual: Banyak Tantangan Dahsyatnya

Selasa, 20 Juni 2023 – 21:04 WIB

Jakarta – Sebagian generasi muda mungkin mempertanyakan relevansi Pancasila dalam kehidupan saat ini. Kondisi itu dinilai jadi tantangan untuk mengembalikan paham Pancasila sebagai dasar negara sekaligus jalan spritual bangsa.

Baca Juga :


Kolaborasi dengan Generasi Muda, PAN Bergerak Bantu Rakyat

Demikian disampaikan pegiat spiritual dari Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro, dalam Kuliah Kelas Konstitusi seri ke-3 di kantor Sekretariat Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri (Foko), Jakarta. Menurut Setyo, menyalakan api Pancasila tidaklah mudah karena merupakan pekerjaan agung.

Bagi dia, dalam mengobarkan semangat nyala api Pancasila perlu manusia berjiwa Pancasilais. Namun, ia menekankan setiap generasi yang lahir itu memiliki tantangan sesuai zamannya.

Baca Juga :


Jokowi Bongkar Isi Pembicaraan dengan Prabowo saat Makan Siang di Istana Bogor

“Generasi itu lahir jika menjalani ajaran dan laku spiritual yang dipraktikkan dan ajarkan sebagai spiritualitas murni dan dikembangkan lewat latihan yang terus menerus. Tentu saja, tak banyak yang tertarik, tak siap dan sanggup melakoninya,” kata Setyo, dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa, 20 Juni 2023.

Kuliah Kelas Konstitusi Seri ke-3 di kantor Sekretariat Foko, Jakarta.

Baca Juga :


Menkumham Yasonna Berikan Apresiasi pada Putri Ariani

Setyo menyebut untuk melahirkan dan menciptakan manusia berjiwa Pancasilais ada banyak tantangan dahsyatnya. Dia bilang, upaya membangun manusia Pancasilais sebagai jalan sunyi, yang tak banyak temannya dan pendukung ekosistemnya.

Maka itu, menurutnya yang menempuh jalan sunyi menyalakan api Pancasila akan menghadapi resiko besar.

Halaman Selanjutnya

“Oleh kaum relijius dianggap sesat karena tak sesuai kitab suci. Sedang bagi pemeluk spiritualitas lokal juga dianggap salah karena tak selaras dengan pakem, paugeran, yang telah dilembagakan sebagai adat dan tradisi,” jelas Setyo.

img_title



Source link

author

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *